Alat Tes Psikologi MMPI dan Cara Mudah Skoringnya


Pengertian, Kegunaan, dan Metode Tes MMPI Menurut Ahli - Sejarah pengembangan awal MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory di mulai pada tahun 1939 di University of Minnesota oleh Starke R. Hathaway dan J. Charnley McKinley. 

Mereka mengiginkan sebuah instrumen yang dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam mengasesmen pasien-pasien dewasa selama pekerjaan psikiatri rutin dan yang dapat menentukan dengan kuat tingkat keparahan gangguan mereka. 

Di samping itu, Hathaway dan McKinley tertarik untuk mengembangkan sebuah estimasi objektif tentang perubahan yang dihasilkan oleh psikoterapi atau variabel-variabel lain dalam kehidupan pasien. 

Pendekatan terpenting selama pengkonstruksian MMPI adalah empirical criterion keying. Hal ini memacu pada pengembangan, pemilihan, dan penskoran beberapa item dalam skala berdasarkan kriteria acuan eksternal tertentu. Jadi, jika sebuah populasi klinis di beri serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang akan dimasukkan atau dikeluarkan berdasarkan apakah populasi klinis ini memberikan jawaban yang berbeda dengan kelompok pembanding.

Contoh: seseorang konstruktor tes mungkin percaya bahwa sebuah item seperti “Kadang-kadang saya merasa nyaris mustahil bisa bangun di pagi hari” adalah pernyataan yang secara teoretis cukup baik untuk digunakan dalam mengasesmen depresi. Akan tetapi, jika sebuah sampel populasi dari pasien-pasien depresi tidak memberikan respon yang berbeda di banding kelompok normatif, maka item itu tidak akan dimasukkan. 



MMPI adalah sebuah kuesioner terstandar untuk mendapatkan deskripsi diri yang kemudian di skor untuk memberikan pengukuran kuantitatif dari tingkat penyesuaian emosional seseorang dan test taking attitude (sikap terhadap pengerjaan tes). 


Oleh karena perkembangan awalnya oleh Hathway dan McKinley pada 1940, MMPI telah menjadi inventory kepribadian klinis yang paling banyak digunakan, dengan lebih dari 10.000 referensi penelitian (Archer et al., 2006; Boccaccini & Brodsky, 1999; Camara et al., 2000; C. Piotrowski, 1999). Jadi, selain kegunaan klinisnya, MMPI telah menstimulasi begitu banyak literatur. 

Format tes MMPI tahun 1943 terdiri atas pernyataan afirmatif yang dapat di jawab dengan “Benar” atau “Salah”. Jumlah item-nya kemudian di tambah menjadi 566 dengan dimasukannya beberapa item ulangan dan skala 5 (masculinity-femininity) dan 0 (social inventory).

Standarisasi tahun 1989 mempertahankan format dasar yang sama, tetapi mengubah, membuang, dan/atau menambahkan sejumah item, yang membuat totalnya menjadi 567. Kategori-kategori respon yang berbeda dapat di skor dengan manual atau komputer dan dirangkum pada sebuah lembar profil. Skor seorang individu seperti yang direpresentasikan pada form profil itu kemudian dapat diperbandingkan dengan skor-skor yang didapatkan dari berbagai macam sampel normatif yang berbeda. MMPI yang asli mempunyai 13 skala standar, 3 diantaranya berhubungan dangan validitas dan 10 lainnya berhubungan dangan indeks-indeks klinis dan kepribadian.

MMPI-2 dan MMPI-A yang lebih baru mempertahankan 10 skala klinis/kepribadian maupun 3 skala validitas aslinya, namun jumlah total skala validitasnya ditambah. Skala-skala klinis dan kepribadiannya dikenali melalui nomor-nomor skala dan oleh singkatan skalanya. 


Opsi-opsi tambahan tersedia untuk memperhalus makna skala-skala klinisnya dan memberikan informasi tambahan. Opsi-opsi ini termasuk skala-skala yang didasarkan pada isi item (skala-skala isi), penyempurnaan dari skala-skala klinis (skala-skala klinis yang direstrukturisasi), sub-subskala untuk skala-skala klinis dan kepribadian yang didasarkan pada klaster-klaster beberapa item terkait isi (sub-subskala Harris-Lingoes), asesmen beberapa item dan klaster-klaster item yang berhubungan dengan dimensi-dimensi yang relevan dan skala-skala baru yang didapatkan secara empiris (skala-skala suplementer).

 Hasil pengembangan ini amat beragam dan merupakan tes secara potensial dan berguna, yang dapat di interpretasi, disempurnakan, dan diperluas dari berbagai perspektif yang berbeda.

alat tes psikologi mmpi, tes mmpi, skoring tes mmpi, interpretasi mmpi, administrasi mmpi, cara skoring tes mmpi

Alat Tes Psikologi 16PF, Tujuan dan Cara Skoringnya

Pengertian Tes 16 PF, Kegunaan, dan Metode Menurut Para Ahli - Tes kepribadian 16 PF merupakan karya adaptasi dari “Sixteen Personality Factor Questionaire (16 PF)” yang diciptakan oleh Raymond B. Cattel. Tes ini diterbitkan oleh Institut for Personality and Ability (IPAT) pada tahun 1972. Tes kepribadian 16 PF terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk A, B, C, D, E, dan F. Bentuk A, B, C, dan D dapat menggunakan buku manual singkat. Bentuk E dan F adalah untuk individu-individu yang mengalami kesukaran atau hambatan di dalam pendidikan dan membaca. 

Industrial Society di Inggris dalam panduan asesmen dan seleksi mereka, menilai 16 PF sebagai salah satu yang paling relevan diantara banyak kuesioner kepribadian yang telah berhasil dikembangkan untuk digunakan pada populasi-populasi normal, dan yang telah menunjukkan kuantitas dalam seleksi personal. Sebagai sebuah model tipe-tipe kepribadian, 16 PF dengan cepat diterima dengan baik didalam area psikometrika, dan merupakan salah satu tes standar yang paling terkenal. Dirancang oleh Cattell, 16 PF didasarkan oleh ide Cattel bahwa kepribadian individu terdiri dari 16 faktor kepribadian yang berbeda. Sebuah kesimpulan yang juga didasarkan pada aplikasi faktor analisis terhadap pernyataan-pernyataan tentang kepribadian individu. Tes ini masih secara luas digunakan, dan juga tersedia dalam bahasa Perancis, Jerman, Spanyol, Kroasia, Turki, dan Jepang.


Pengertian Tes 16 PF, Kegunaan, dan Metode Menurut Para Ahli_
image source: www.opp.com

16 PF mencakup sebuah daftar dengan lebih dari seratus pernyataan, dan memilih di antara dua pernyataan tertentu, dengan opsi memilih suatu jawaban tengah. Jadi, terdapat tiga opsi untuk masing-masing pernyataan, dan sasaran pengujian diminta untuk memilih jawaban “di antaranya” (in between), atau mungkin hanya jarang. Opsi ini mungkin dipandang oleh sasaran pengujian sebagai netral dan sebuah cara menghindari pengambilan keputusan-keputusan sulit. Kebanyakan digunakan di dalam prosedur-prosedur seleksi, pada manajemen tengah dan senior, namun dapat digunakan pada level lainnya. Tersedia laporan yang luas, yang mencakup laporan kompetensi, laporan praktisi, laporan profil, dan laporan pengembangan karir, yang memberikan pembahasan mendalam tentang sasaran pengujian.

Kategori Tes 16 PF

  • 16 PF Form untuk usia 16 tahun ke atas 
  • HSPQ (High School Personality Questionnaire) untuk usia 12 s/d 16 th
  • CPQ (Childrens Personality Questionnaire) untuk usia 8 s/d 12 th
  • ESPQ (Early School Personality Questionnaire) untuk usia 6 s/d 8 th
  • CAQ (Clinical Analisis Questionaire) untuk kasus klinis 

Kegunaan Tes 16 PF 


16PF dapat digunakan diantara aplikasi lainnya, untuk mengidentifikasi kepribadian-kepribadian yang cocok dengan profil-profil yang spesifik pada aplikasi-aplikasi okupasional. Sebagai contoh, dimungkinkan untuk mengidentifikasi profil penjualan (sales), profil manajer, profil peneliti, dan sejumlah profil lain yang dapat dicocokkan dengan individu-individu. 

Bisa jadi ada beberapa kontradiksi inheren di dalam 16 PF, dan mungkin perlu penjelasan pengujian lanjutan yang luas untuk mengetahui apa yang menggerakkan orang-orang, untuk menjelaskan tipe kepribadian yang tampaknya paling cocok dengan mereka. Selama bertahun-tahun, tes ini telah secara luas dibandingkan dengan kelompok-kelompok norma. 

Walaupun 16 PF hanya mengukur kepribadian normal (bukan psikopatologi), tes tersebut juga sering digunakan dalam bidang konseling dan klinis karena kemampuannya dalam memberikan gambaran utuh dan mendalam pada seseorang, termasuk kelebihan dan kelemahannya. 

Selain hal tersebut, 16 PF dan memasilitasi dialog antara psikolog dan klien, hal ini karena 16 PF merepresentasikan aspek umum dalam keseharian sehingga dapat dibagikan dengan klien, selanjutnya memudahkan untuk berdiskusi, meningkatkan kesadaran diri, dan membuat klien merasa aman dan nyaman sebagai partner dalam proses asesmen dan terapi. Tes 16 PF dapat mengetahui keadaan klien seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan, toleransi, coping stress, dan empati. 

Semua itu dapat digunakan dalam mengembangkan kerja sama dengan klien, memilih metode terapi yang sesuai dan merencanakan proses terapi yag efektif. Selain itu, 16 PF telah digunakan pula dalam berbagai bidang, dari industri seperti rekrutmen, promosi dan training, hingga penelitian tentang sosial, proses penuaan dan militer.

Tes ini memerlukan penyelesaian sekitar setengah jam, karena pada dasarnya ada lebih banyak opsi untuk dipilih, dengan tiga kemungkinan jawaban: ya (yes), diantaranya (in between), dan tidak (no); benar (true), diantaranya (in between), salah (false); dan ya (yes), kadang-kadang (sometimes), tidak (no). Pertanyaan-pertanyaan tes ini mudah dan langsung, serta relatif mudah untuk memilih “diantaranya”. 

Meskipun demikian, jika sasaran pengujian akrab dengan ide pengerjaan tes yang hanya memiliki dua opsi, mudah baginya untuk melupakan ketersediaan opsi ketiga “di antaranya”. Terbuka utnuk diperdebatkan apakah, ya atau tidak, pendahuluan yang diberikan pada awal tes ini tentang memilih opsi “di antaranya” tidak lebih dari empat atau lima kali merupakan suatu ide yang baik. 

Hal ini mungkin mengarah pada keseragaman skor, karena orang-orang yang mengerjakan tes berusaha mengikuti (atau mengabaikan) aturan-aturan. Mengikuti ataupun mengabaikan, pendahuluan seperti itu dapat menggangu/membingungkan orang yang mengerjakan tes.

Waktu untuk menskor tes ini sekitar 10-15 menit pada lembar penskoran diri (self-scoring). Waktu yang diperlukan untuk umpan balik sering kali sekitar 20-30 menit, namun mungkin bervariasi bergantung pada tujuan-tujuan umpan balik dan praktik psikolog terkait. 

Waktu yang diperlukan juga bergantung pada apakah 16PF telah digunakan bersama-sama dengan tes-tes lain, yang sering kali demikian kasusnya. Akankah tes ini menunjukkan hasil yang berbeda setelah periode waktu tertentu? Mungkin, namun tidak sering, karena tipe kepribadian dasar yang diungkap dengan 16PF tidak akan berubah secara radikal dari waktu ke waktu.

alat tes psikologi 16 pf, skoring tes 16 pf, administrasi 16 pf, norma tes 16 pf, interpretasi 16 pf, 

Alat Tes Psikologi EPPS dan Cara Skoringnya

Pengertian dan Metode Tes EPPS Menurut Para Ahli - Tes EPPS (Edward Personality Preference Schedule) merupakan tes kepribadian yang mengukur tingkat kepribadian seseorang. Tes ini dikembangkan menurut teori kepribadian H. A Murray, yang mencakup 15 kebutuhan yang harus dimiliki manusia. Edward menyiapkan beberapa butir soal sesuai dengan kebutuhan itu. Tes ini biasanya digunakan orang-orang yang akan memasuki dunia pekerjaan.

EPPS umumnya dikategorikan sebagai power tes yaitu tes yang tidak dibatasi waktu dalam pengerjaannya. Jadi, penekanannya pada penyelesaian tugas bukan waktunya. Dalam mengerjakan tes EPPS semua item harus dijawab, apabila ada satu item saja yang terlewatkan maka interpretasi secara akurat tidak dapat dilakukan. Tes EPPS dapat diberikan secara individual maupun klasikal. Latar belakang awalnya adalah untuk konseling dan orientasinya adalah untuk orang-orang yang normal (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

Pengertian dan Metode Tes EPPS Menurut Para Ahli_

Tes EPPS bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas subyek adalah memilih satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang cocok atau sesuai dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan atau konsistensi subyek dalam mengerjakan tes. Apabila konsisten dapat dikatakan bahwa subyek bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes dan menjadi valid untuk diskor. Standar konsistensi pengerjaan EPPS adalah 14, namun di Indonesia konsistensi 9 sudah dapat dikatakan valid untuk diskor (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

Dalam menjawab item-item EPPS, subyek memiliki kecenderungan untuk melakukan press. Untuk menyiasati hal tersebut, Edward berusaha membuat pasangan-pasangan pernyataan imbang, jumlahnya antara yang mengandung press dengan yang tidak. Dari EPPS akan dihasilkan suatu need profil atau kepribadian seseorang. Hal ini sifatnya ipsative, yaitu untuk membandingkan need profil seseorang dengan yang lain harus dibandingkan keseluruhan need profil tersebut dan bukan setiap need-nya. Membandingkan setiap need dari seseorang hanya boleh dilakukan bila bersifat kelompok (Karmiyati & Suryaningrum, 2005).

15 need yang diungkap dalam tes EPPS 



Kelima belas need yang diungkap dari EPPS adalah:
  • Need for achievement (ach) yaitu kebutuhan untuk berprestasi menghadapi tantangan. 
  • Need for defference (deff) yaitu kebutuhan untuk mengambil posisi mengalah dan merasa kurang mampu. 
  • Need for order (ord) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu dengan teratur. 
  • Need for exhibition (exh) yaitu kebutuhan untuk menonjolkan diri, dipuji dan pamer. 
  • Need for autonomy (aut) yaitu kebutuhan untuk tidak tergantung pada orang lain.
  • Need for affiliation (aff) yaitu kebutuhan untuk bergabung dengan orang lain.
  • Need for intraception (int) yaitu kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan pandangan dan perasaan orang lain.
  • Need for succorence (succ) yaitu kebutuhan untuk mendapat perhatian yang lebih dari orang lain.
  • Need for dominance (dom) yaitu kebutuhan untuk lebih atau menang atas orang lain.
  • Need for abasement (aba) yaitu kebutuhan untuk selalu merasa kurang mampu atau merasa bersalah.
  • Need for nurturance (nur) yaitu kebutuhan untuk menolong orang lain.
  • Need for change (chg) yaitu kebutuhan untuk merasakan sesuatu yang baru. 
  • Need for endurance (end) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu sampai tuntas atau selesai.
  • Need for heterosexuality (het) yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan jenis kelamin lain.
  • Need for aggression (agg) yaitu kebutuhan untuk rnenentang atau menyerang orang lain baik dalam pandangan maupun tindakan.
alat tes epps, alat tes psikologi epss, cara skoring epps, administrasi epps, interpretasi epps, tujuan epps, norma epps, hasil jawaban epps

Alat Tes Psikologi Papi Kostick dan Cara Skoringnya


Skoring, Interpretasi, dan Mengkomunikasikan Hasil Tes PAPI Kostick - Setelah sebelumnya kami membahas tentang pengertian dan metode tes papi kostick. Kali ini kita akan membahas mengenai skoring, interpretasi, dan mengkomunikasikan hasilnya agar dapat Mengetahui dan mampu melakukan administrasi, skoring, dan interpretasi tes PAPI Kostick.

Penyajian Alat Tes PAPI Kostick

Waktu Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan tes PAPI Kostick secara tertulis, tidak ada batasan waktu yang diberikan. Durasi pengerjaan tes tergantung pada kecepatan testi dalam menjawab semua pernyataan yang tersedia. Namun, pada umumnya testi dapat menyelesaikan menjawab semua pernyataan pada tes ini dalam waktu kurang lebih antara 35 menit sampai dengan 45 menit.

Materi Tes
  • Buku soal tes PAPI Kostick
  • 1 lembar jawaban tes PAPI Kostick
  • 1 lembar psikogram tes PAPI Kostick
  • 1 Buku norma tes PAPI Kostick




Alat Test
  • Stopwatch untuk menghitung waktu pengerjaan tes

Instruksi Tes

Ada 90 pasang pernyataan, pilihlah salah satu dari setiap pasangan pernyataan tersebut yang Anda anggap paling dekat menggambarkan diri Anda. Bila tidak satupun dari sebuah pasangan pernyataan yang cocok, pilihlah yang Anda anggap benar.

Lingkarilah tanda panah pada setiap pernyataan yang Anda pilih pada lembar jawaban yang tersedia.

Contoh :

  • Saya adalah pekerja keras
  • Saya tidak mudah murung

Dalam hal ini, Anda melingkari tanda anak panah “a”, karena pernyataan “a” merupakan gambaran diri Anda. Tetapi jika pernyataan “b” lebih sesuai dengan diri Anda, maka lingkarilah tanda anak panah pada pernyataan “b”.

Pelaksanaan Tes

Tester membagikan 1 buku soal dan lembar jawaban pada testi. Tester meminta testi mengisi kolom identitas pada kolom yang telah tersedia pada lembar jawaban. Tester memberikan instruksi tata cara pelaksanaan tes PAPI Kostick pada testi. Kemudian testi diberi kesempatan bertanya kepada tester. Dan jika tidak ada pertanyaan, tester memberikan instruksi mulai mengerjakan tes PAPI Kostick sambil mengaktifkan stopwatch. Setelah tes selesai, testi diminta mengecek kembali jawabannya dan cara menjawabnya.

Prosedur Skoring Tes PAPI Kostick 
  • Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang horizontal maupun vertikal sesuai dengan arah tanda panah.
  • Menuliskan jumlah skor pada masing-masing kotak skor dibawah huruf G, L, I, T, V, S, R, D, C, E yang telah tersedia pada lembar jawaban.
  • Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal, dan jumlah skor harus 45.
  • Menghitung skor kebutuhan, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari baik yang horizontal maupun yang vertikal sesuai dengan arah tanda panah.
  • Menjumlahkan jumlah skor pada masing-masing kotak dibawah huruf N, A, P, X, B, O, Z, K, F, W yang telah tersedia pada lembar jawaban.
  • Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara vertikal, dan jumlah skor harus 45.
  • Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar skoring sesuai dengan setiap huruf pada aspek peran dan kebutuhan dengan cara melingkari angka di dalam lingkaran.
  • Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya sehingga terbentuklah sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah tersedia.

alat tes psikologi papi kostick, cara skoring papi kostick, interpretasi papi kostick, norma papi kostick, skoring tes papi kostick, soal tes papi kostick, 

Alat Tes Psikologi dan Cara Mengukur Aspek Kecerdasan


Alat Tes Psikologi IST. IST merupakan salah satu tes psikologi yang umum dan banyak digunakan sebagai salah satu alat tes psikologi yang berguna untuk mengukur berbagai macam aspek kecerdasan manusia. Gambaran tes IST pada saat ini merupakan IST versi revisi tahun 2000 yang terdiri dari 9 subtest. Ke-9 subtest pada IST mampu untuk mengukur struktur kecerdasan seseorang, namun tidak jarang beberapa subtest dari IST “dicomot” sebagian untuk keperluan tes psikotes praktis, seperti penerimaan kerja misalnya.

Tes Psikotes IST

Sejarah IST
IST merupakan tes psikotes yang dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Frankfurt. IST sendiri merupakan kependekan dari Intelligenz Struktur Test. Tes ini dikembangkan di Jerman pada tahun 1953 dan sudah direvisi sebanyak kurang lebih 4 kali revisi dengan sedikit perubahan pada subtest dan perubahan kriteria usia dari peserta tes.
Amthauer berpendapat bahwa komponen dalam struktur tes tersebut tersusun secara hierarkis, di mana bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang yang lain, serta kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.
Apa yang diukur tes IST?
Secara umum, masing-masing dari 9 subtest IST yang tersaji, memiliki beberapa tujuan pengukuran khusus. Berikut ini adalah beberapa hal yang diukur menggunakan masing – masing subtest di dalam IST :
  1. Mengukur pembentukan keputusan, informasi secara umum, relitas, dan juga pemikiran secara mandiri dari masing – masing individu.
  2. Mengukur struktur kemampuan berbahasa, menggunakan bahasa, dan juga pemahaman mengenai suatu bahasa
  3. Fleksibilitas dalam berpikir, dan menganalisa hubungan antar kejadian, serta menjelaskan pola berpikir seseorang.
  4. Berpikir logis dan juga memahami persoalan
  5. Kemampuan dalam berhitung, berpikir secara induktif, dan juga bagaimana proses penalaran yang dimiliki seseorang.
  6. Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan angka – angka, serta problem solving secara logis dan teratur
  7. Kemampuan melakukan abstraksi dan juga konstruksi, serta bagaimana kemampuan analisa seseorang
  8. Kemampuan untuk membayangkan bangun ruang, kemampuan spasial, kemampuan tiga dimensi, dan juga kemampuan konstruktif yang dimiliki seseorang
  9. Kemampuan untuk melakukan konsentrasi dan daya ingat.
Apa Yang diperoleh dari Tes IST?

Ada banyak hal yang bisa diperoleh apabila seseorang mengikuti tes IST secara penuh, yaitu seluruh subtest diberikan dan dikerjakan dengan serius dan penuh konsentrasi. Berikut ini adalah hal – hal yang akan diperoleh seseorang dari mengerjakan tes IST :
  1. Kecerdasan secara umum, atau yang populer dikenal sebagai IQ
  2. Kemampuan dan juga pola berpikir seseorang
  3. Profil kecerdasan dan cara berpikir, yang terdiri dari dua bentuk profil cara berpikir, yaitu :
    1. Pola dan cara berpikir verbal – teoritis, dimana seseorang penuh pertimbangan dan juga berpikir berdasarkan kemampuan secara teoritis.
    2. Pola dan cara berpikir praktis – konkrit, dimana seseorang cenderung berpikir praktis, yang berfokus pada bagaimana menyelesaikan sebuah masalah yang ada di depan mata dengan peralatan atau situasi yang ada secara nyata.
Nah, itulah gambaran Tes Psikotes IST , sebuah alat test kecerdasan atau inteligensi yang cukup kompleks dan mampu mengukur banyak aspek kecerdasan individual. IST banyak dipilih karena membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup singkat, karena merupakan battery test, yang memiliki batasan waktu yang sudah terstandardisasi, berbeda dengan tes kecerdasan Wechsler ataupun Binet yang bisa memakan waktu hingga lebih dari 2 jam.
alat tes psikologi ist, soal tes ist, administrasi tes ist, interpretasi ist, skoring tes ist, cara skoring tes ist, software tes ist